Identifikasi Percepatan Penurunan Angka Stanting, Sekcam Gunung Kaler Grlar Rapat Minilok Bersama Kader Kesehatan

Notification

×

Iklan

Iklan

Identifikasi Percepatan Penurunan Angka Stanting, Sekcam Gunung Kaler Grlar Rapat Minilok Bersama Kader Kesehatan

Rabu, 27 Agustus 2025 | Rabu, Agustus 27, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-08-28T06:19:52Z

Srkcam Gunung Kaler pimpin Rapat Minilok Stunting di Aula lt. II Kec. Gunung Kaler. (Foto Istimewa) 

KAB. TANGERANG - TangtaraNews
| Mini lokakarya stunting adalah forum pertemuan tingkat kecamatan yang rutin diadakan untuk membahas, mengevaluasi, dan mengoordinasikan upaya pencegahan dan penurunan angka stunting, melibatkan berbagai pemangku kepentingan seperti pemerintah Kecamatan, Puskesmas, PKK, serta Tim Pendamping Keluarga (TPK). Kamis, (28/8/2025). 


Bertempat di Aula Lt. II Kec. Gunung Kaler, Hadir dalam Kegiatan, Sekcam Gunung Kaler H. Subhan Nakhrawi, S.IP, M.Si, Kasi Pemberdayaan Faisal Yusuf, SE, Kapolsek Kresek diwakili Pa Agus, Kepala Puskesmas diwakili dr. Huda, dr. Evi, Penyuluh KB Bu Ade, Korcam KB Hj. Fatimah, Hadir pula Kades Sidoko H. Subarta, utusan Desa serta Koordinator Kesehatan Kec. Gunung Kaler. 


Kegiatan dipimpin Sekcam Gunung Kaler H. Subhan Nakhrawi, S.IP, M.Si, Tujuannya adalah mengidentifikasi permasalahan stunting di wilayahnya, merancang strategi penanganan, meningkatkan kesadaran masyarakat, dan memastikan sinergi antarlembaga untuk mencapai target penurunan stunting nasional. 


"Tujuan Utama Mini Lokakarya Stunting adalah 

Evaluasi dan Koordinasi, Mengevaluasi progres kegiatan penanganan stunting, mengidentifikasi kendala di lapangan, dan mengoordinasikan langkah-langkah antara berbagai pihak terkait, secara brkala" Ujar Sekcam. 


Sekcam berharap, identifikasi permasalahan rutin harus di lakukan adalah Menggali permasalahan spesifik stunting disetiap sektor, meningkatkan kesadaran masyarakat, peningkatan strategi, aksi nyata serta solusi Inovatif. 


"Menggali permasalahan spesifik stunting di tingkat kecamatan, termasuk faktor penyebab seperti sanitasi, pola asuh, dan kesiapan calon pengantin. Merancang dan mengomunikasikan program serta kegiatan yang relevan untuk pencegahan dan penanganan stunting. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya stunting dan cara penanganannya, Membangun komitmen dan sinergi antara lintas sektor (kesehatan, agama, desa, dll.) untuk bekerja bersama," Tambah Sekcam. 


Masih Sekcam. "Pemantauannya, Dilakukan minimal 10 kali setahun untuk memantau dan mengevaluasi program secara berkala, dengan Menghasilkan rekomendasi dan masukan untuk perbaikan, seperti sosialisasi bagi calon pengantin dan ibu hamil, serta penguatan intervensi. Fokus pada "4 Pasti": Memastikan semua sasaran data, layanan, pemanfaatan intervensi, dan pelaporan tercatat dengan baik," Imbuhnya. 


Sekcam menambahkan, Mendiskusikan berbagai solusi, termasuk pemanfaatan aplikasi Elsimil untuk mendeteksi risiko stunting pada calon pengantin, untuk menurunkan Angka stunting, Angka AKI dan angka AKB, Angka TBC dan Kusta, dan meningkatkan angka Pemeriksaan kesehatan Gratis (PKG),


"Yang harus dilakukan, Pembuatan SK satgas, Pembuatan jadwal/agenda Pemeriksaan kesehatan Gratis di tingkat Desa, Kader/pihak Desa untuk Mengisi link yg Sudah disiapkan Wabup Tangerang, karena Masih banyak calon pengantin (catin) yg blom memeriksakan kesehatan dengan alasan kemahalan bayar, Sampai saat ini hanya 50%( harapanya agar pemeriksaan dilakukan secara gratis," Lanjutnya. 


Akhirnya sekcam menghimbau, Puskesmas agar membuat Himbauan jenis-jenis pemeriksaan calon pengantin, sehingga Angka Stunting bisa turun diatas usia 5 tahun. Keberhasilannya sudah terlihat signifikan. 


"Angka gizi buruk menurun dari angka 140 turun menjadi 16, Perlu pengisian data sasaran, capaian layanan, data pendukung berdasarkan surat dari TPPS tentang penilaian kinerja aksi konvergensi percepatan dan penurun stunting dan gebrak tegas tingkat kecamatan Tahun 2025 ke link yang telah disediakan," Pungkasnya. 


(Arsyad B) 

×
Berita Terbaru Update