KAB. TANGERANG – TangtaraNews | Wacana pemekaran wilayah Kabupaten Tangerang kembali menjadi sorotan. Sebagai wilayah penyangga Jakarta dengan pertumbuhan pembangunan dan ekonomi yang pesat, Kabupaten Tangerang dinilai sudah saatnya dimekarkan guna meningkatkan efektivitas pelayanan publik serta pemerataan pembangunan.
Salah satu wilayah yang direncanakan menjadi Daerah Otonomi Baru (DOB) adalah Kabupaten Tangerang Utara.
Rencana Pemekaran dan Cakupan Wilayah
Kabupaten Tangerang Utara dirancang mencakup 13 kecamatan, yakni:
Gunung Kaler, Kosambi, Kresek, Kronjo, Mauk, Mekar Baru, Pakuhaji, Sepatan, Sepatan Timur, Sukadiri, Sukamulya, Teluknaga, dan Kemiri.
Dengan luas sekitar 450,1 km², wilayah ini akan menjadi calon kabupaten dengan luas terkecil di Provinsi Banten. Secara geografis, Tangerang Utara akan berbatasan dengan:
- Barat: Kabupaten Serang
- Selatan: Kota Tangerang, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara
- Timur dan Utara: Teluk Jakarta dan Laut Jawa
Jumlah Penduduk dan Tingkat Kepadatan
Pada tahun 2023, jumlah penduduk Kabupaten Tangerang Utara diperkirakan mencapai 1.146.360 jiwa dengan tingkat kepadatan sekitar 2.548 jiwa/km². Jumlah ini tergolong rendah dibandingkan kabupaten lainnya di Banten, bahkan lebih rendah dari Kabupaten Lebak.
Namun, wilayah timur seperti Kosambi dan Sepatan memiliki tingkat kepadatan jauh lebih tinggi, dipengaruhi oleh urbanisasi dari arah Jakarta serta pengembangan kawasan seperti Pantai Indah Kapuk (PIK).
Kesiapan Infrastruktur dan Potensi Ekonomi
Kabupaten Tangerang Utara dinilai memiliki infrastruktur yang cukup siap. Akses jalan terbilang memadai dan wilayah ini juga diuntungkan oleh keberadaan Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. Meski demikian, integrasi moda transportasi umum seperti kereta dan bus masih perlu ditingkatkan.
Fasilitas Kesehatan:
- 15 rumah sakit
- 11 puskesmas pembantu
- Beberapa puskesmas utama
Pendidikan Tinggi:
Tercatat terdapat 4 perguruan tinggi di wilayah ini, menurut data Ristekdikti.
Potensi Ekonomi:
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) wilayah ini diperkirakan mencapai Rp9,1 triliun, dengan kontribusi dari sektor:
- Industri pengolahan: 33,65%
- Konstruksi: 16,81%
- Perdagangan: 11,15%
- Real estate: 7,99%
Dasar Hukum dan Dukungan Pemekaran
Pemekaran Kabupaten Tangerang Utara mengacu pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, yang mensyaratkan pemekaran wilayah berdasarkan aspek kewilayahan, kapasitas daerah, dan usia minimal daerah induk. Kabupaten Tangerang yang telah berdiri sejak 1943 memenuhi semua syarat tersebut.
Secara administratif, geografis, dan ekonomi, Kabupaten Tangerang Utara dinilai layak dimekarkan. Tantangan selanjutnya adalah membentuk tata kelola pemerintahan yang efektif serta menentukan lokasi ibu kota kabupaten yang strategis dan mudah diakses.
Dampak Pemekaran bagi Kabupaten Induk
Jika pemekaran Kabupaten Tangerang Utara dan Kota Tangerang Tengah terealisasi, maka Kabupaten Tangerang akan menyisakan 11 kecamatan dengan luas sekitar 417,75 km² dan jumlah penduduk sekitar 1.491.085 jiwa.
Meski terjadi pengurangan wilayah, kepadatan penduduk tetap tinggi yaitu sekitar 3.571 jiwa/km², dengan estimasi PDRB sebesar Rp76,89 triliun.
Arah Pemekaran: Pemerataan dan Kesejahteraan
Pemekaran ini diharapkan mampu menjawab tantangan pertumbuhan penduduk serta kompleksitas pembangunan kawasan. Jika dirancang dengan baik, Kabupaten Tangerang Utara berpotensi menjadi motor pemerataan pembangunan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat di wilayah utara.
Tujuan utama dari pemekaran ini adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mempercepat pemerataan pembangunan, terutama di kawasan pesisir utara yang selama ini kurang tersentuh layanan publik secara optimal.
Lokasi Ideal untuk Pemerintah Kabupaten Tangerang Utara
Dalam diskusi pekan lalu yang bertajuk "Percepatan Pembangunan di Wilayah Pantai Utara Kabupaten Tangerang" yang digelar di Pendopo Bupati pada 27 Mei 2025, Bupati Tangerang Moch Maesyal Rasyid mengusulkan Pakuhaji atau Sukadiri sebagai calon kuat lokasi pusat pemerintahan kabupaten baru. " Lebih ideal jika pusat pemerintahan berada di tengah wilayah"
